Saturday, February 8, 2014

Studi Terbaru : Tata Surya Dipenuhi Asteroid Pengembara

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi

AstroNesia ~ Para ilmuwan dari MIT dan Paris Observatory pada awal pekan lalu menyebutkan bahwa tata surya kita dipenuhi oleh asteroid pengembara.  Para ilmuwan sebelumnya berpikir bahwa asteroid bersifat statis dan banyak terdapat di dekat Matahari. Namun pengamatan baru selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak asteroid-asteroid 'pengembara' yang muncul di tempat-tempat tak terduga dalam Tata Surya. 

"Teori itu sepenuhnya telah diakui," kata Francesca DeMeo dari Departemen Bumi dari MIT, Atmospheric and Planetary Sciences.  Lebih lanjut ia mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada RedOrbit, "Hari ini kita telah berpikir hal yang sebaliknya. Semuanya selalu berpindah-pindah dan Tata Surya merupakan sistem yang sangat dinamis."  DeMeo dan peneliti lain telah merancang peta yang mencakup ukuran, lokasi, dan komposisi lebih dari 100.000 asteroid di Tata Surya. 

Peta asteroid menunjukkan bahwa periode awal Tata Surya bisa mengalami perubahan dramatis sebelum planet-planet mulai menemukan keselarasan seperti saat ini. Temuan ini menunjukkan bahwa Jupiter mungkin pernah lebih dekat dengan matahari, yang pada gilirannya, menarik asteroid-asteroid sebelum berada di posisi mereka saat ini. 

"Jupiter layaknya bola bowling yang dilempar ke arah sabuk asteroid," kata DeMeo.  Menurut PhysOrg, segala sesuatu yang ada di sana bergerak, sehingga material yang terkumpul di sana (sabuk asteroid), berasal dari seluruh Tata Surya. 

Clark Chapman, seorang ilmuwan riset senior di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, mengatakan bahwa peta baru ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Tata Surya. 

"Apa yang mereka lakukan adalah berusaha untuk setidaknya menjelaskan secara kualitatif bagaimana hubungan tak terduga antara ukuran, jarak dari matahari, dan komposisi asteroid, cocok dengan model dinamis saat ini dan berbagai wawasan lain dari dua dekade terakhir," ujar Chapman dalam sebuah pernyataan. 

"Saya sangat senang karena penelitian dasar ini telah dilakukan, dan saya pikir itu merupakan kontribusi yang sangat penting guna memahami Tata Surya," pungkas Chapman.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

No comments:

Post a Comment